Review Mahar Hias : Toko Station Orange Cikini

Halooooo, udah lama banget kayaknya gak nulis di blog. Sudah bulan Agustus dan hari H makin dekaaaat. Rasanya campur aduk, antara deg-degan tapi juga pengen ini semua cepet beres. Intinya, saya menikmati proses ini, Alhamdulillah. Okay, mari kita bahas tentang wedding preparation again!

Omong-omong tentang mahar hias, dari awal, saya memang pengen ada mahar hias yang bentuknya lucu-lucu ini di pernikahan saya. Mahar hias itu biasanya terbuat dari uang kertas dan koin yang dihias dan digunakan sebagai mahar pada saat sesudah akad nikah. Tapi belakangan, sudah banyak juga yang berbentuk scrapframe dan tidak pakai uang yang dihias. Sebagai gantinya, scrapframe memakai kumpulan foto dan hiasan unik yang sejenis dengan scrapbook.

Terlepas dari banyaknya model dan jenis mahar hias yang beredar di pasaran, saya pengen mahar hias saya nanti selain cantik dipajang juga bermanfaat untuk ke depannya. Alhamdulillah, Mas Eko (mulai dibiasain panggil Mas, jadi nulis pun harus begitu, cielah hahaha) juga setuju dan jadilah kita berencana untuk pesan mahar hias dengan tema wayang dan dihiasi jam digital. Biar untuk ke depannya, frame mahar hias itu bisa bermanfaat dipajang sebagai jam dinding juga. Kenapa pilih tema wayang? Karena sesuai dengan tema undangan dan pernikahan kami yaitu javanese wedding.

Berangkatlah kami ke Cikini Gold Centre yang sudah tersohor jualan emas kawin itu. Tapi kami ke sana bukan mau beli emas tapi pesan mahar hias hehehe. Setelah parkir, kami masuk ke dalam gedung dan langsung naik eskalator sebanyak 3 kali. Mata saya langsung berbinar saat melihat jejeran seserahan cantik yang sudah dihias (padahal bukan itu yang lagi dicari). Untung ada si Mas yang mengingatkan saya untuk kembali ke jalan yang benar, yaitu mencari tempat untuk memesan mahar hias.

Setelah muter-muter, ujung-ujungnya kami kepincut sama salah satu contoh mahar hias di Toko Station Orange which is tokonya persis di depan eskalator tadi. Ini sedikit penampakan Toko Station Orange. Maafin muka bride-to-be yang kucel ini yah haha. Hasil panas-panasan di motor dan muter-muter Cikini.

Menurut kami, pengerjaan mahar hias di sana tergolong sangat rapi dan bervariasi. Jadi langsung tanya-tanyalah kami ke mas dan mbanya di sana.

Untuk mahar hias tema wayang, ternyata harga wayang kulit terpisah dari harga hias dan frame. Artinya, mahar hias tema wayang lebih mahal dari mahar hias tema lain seperti bentuk masjid atau bunga. Harga wayangnya sendiri dibanderol Rp400.000. Itu belum termasuk harga hias dan frame yaitu Rp400.000. Belum lagi Mas Eko kekeuh harus ada jam digital supaya bisa bermanfaat untuk ke depannya. Padahal tadinya saya udah hampir nyerah dengan milih mahar non wayang dan gak pakai jam digital. Tapi karena emang udah pengennya tema wayang aja karena klasik dan sesuai tema pernikahan kami, akhirnya kami (atas saran pemilik toko) mencari wayang kulit di luar saja. Karena ternyata wayang yang dijadikan mahar hias itu juga di-supply dari pihak lain jadi pemilik toko tidak bisa menurunkan harga. Jadilah kami pulang lagi dengan membawa satu PR : mencari wayang kulit ukuran mini atau sedang demi tercapainya mahar hias tema wayang yang klasik dan tentunya cantik.

Singkat cerita, akhirnya saya menemukan satu toko online yang berdomisili di Yogyakarta dan menjual wayang kulit mini. Alhamdulillah dapat harga kurang lebih Rp100.000 untuk sepasang wayang kulit Rama-Shinta. Sangat hemat bukan jika dibandingkan beli di toko maharnya langsung? hehehe.

Tidak lama setelah wayangnya sampai di rumah saya dengan selamat, saya dan tentu saja ditemani Mas Eko, kembali ke Toko Station Orange untuk memesan mahas hias tema wayang. Total yang harus kami bayar untuk frame, ongkos hias, dan jam digital ukuran besar yaitu Rp600.000. Uang yang akan dihias dalam frame tentu exclude biaya tersebut. Jadi kalau yang mau bawa uang sendiri untuk dihias bisa, tapi kalau yang belum sempat ke bank untuk tukar uang, bisa minta tolong juga ke tokonya untuk sekalian dari mereka uangnya. Untuk uang lama yang akan ikut dihias, harganya berbeda dan tentu akan melambung karena uangnya sudah langka.

Proses pembuatan mahar hias di Toko Station Orange sangat cepat menurut saya, yaitu hanya sekitar 5-7 hari sudah bisa diambil. Dan taraaaa, ini dia hasil pengerjaan mahar hias tema wayang, design as request by Rika & Eko. Jam digitalnya akan nyala kalau dicolok ke stop kontak atau bisa juga dengan baterai.

And I love it! Sukaaa banget. Sayang hasil fotonya gak sebagus aslinya karena keterbatasan cahaya. Nanti difoto lagi deh ya pas hari H akadnya hehe.

Alhamdulillah saya puas dengan pengerjaan mahar hias di Toko Station Orange. Sesuai ekspektasi dan uang disusun dengan sangat rapi. Penilaian 9/10. Why not perfect, karena letak jam digitalnya agak miring sedikit ya kayaknya hehehe. But overall, I still love it!

Oiya, selain mengambil mahar hias, saya tiba-tiba pengen beli tempat perhiasan yang warnanya senada dengan frame mahar hias. Alhamdulillah disetujui juga ama Mas Eko setelah agak merajuk sedikit. Harganya Rp120.000 dan bisa langsung ditunggu pengerjaannya. Saya tinggal pilih mau warna apa dan hiasannya mau seperti apa, langsung dibikin oleh mereka. Saya nunggu sekitar 15-20 menit dan sudah ready barangnya.

Alhamdulillah, intinya senang sekali sudah dapat mahar hias dan tempat perhiasan cantik. Masih banyak sebenernya yang mau di-sharing, semoga bisa sering update blog ya dalam bulan-bulan ini. See you on my other wedding preparation post!