Dental Clinic Review : OMDC Mampang

Ceritanya dua minggu belakangan ini Mas Eko suka ngeluh sakit rahang kanannya, jadi kalau lagi makan agak terganggu. Sebagai istri yang baik *cielah* saya menganjurkan untuk periksa sekaligus scalling di klinik gigi terdekat. Karena yaa saya anaknya online banget, mulainya blogwalking lagi hihihi.

Sebagai dua anak manusia yang jarang banget meluangkan waktu untuk hal yang beginian, saya dan Mas Eko cenderung “buta” banget sama daftar harga perawatan di klinik gigi. Sementara saya cenderung harus tau dulu berapa harga ini itu sebelum datang ke suatu tempat *udah mulai jadi ibuk-ibuk banget nih, ciye haha*. Akhirnya pencarian klinik gigi berlabuh di Oktri Manessa Dental Clinic (OMDC) Mampang. Saya tahu klinik ini pertama kali via Instagram. Kebetulan mereka juga cukup aktif posting di Instagram dan mereka upload daftar harga treatment-nya. Yeay, finally ketemu klinik gigi yang harganya buka-bukaan! Haha. Yang mau liat daftar harga treatment di OMDC, silakan buka IG mereka aja di @omdc_official.

OMDC ini sebenernya ada dua cabang yaitu di Mampang dan di Alam Sutera Serpong. Tentu saja kami milih yang di Mampang karena jauh lebih dekat, hanya sekitar 20 menit dari rumah kalo naik motor. Sebelum memutuskan untuk datang, saya telepon dulu ke kantornya. Hal ini untuk menghindari kedatangan yang sia-sia karena setahu saya memang harus booking dulu sebelum perawatan. Akhirnya saya telepon ke kantor OMDC Mampang dan bilang saya mau treatment siang hari itu juga, saya telepon jam 10 pagi karena mereka memang baru buka jam 10 pagi. Desta/Tistan (Dental Assistant) OMDC bilang, bahwa hari itu mereka sudah full. Huhu untung telepon dulu kan ya. Akhirnya saya reschedule jadi hari Senin minggu depannya.

Seminggu kemudian, tepatnya hari Minggu saya dikonfirmasi kedatangan oleh Tistan melalui telepon, kebetulan teleponnya tidak terangkat jadi mereka konfirm melalui SMS. Menurut saya, OMDC sangat memperhatikan service/pelayanan, bahkan sebelum calon patient datang.

Keesokan harinya saya dan Mas Eko datang tepat pukul 10 dan langsung dipersilakan naik ke lantai 2 karena saya merupakan new patient. Di lantai 2, kami mengisi formulir pasien baru dan mendapat patient kit, semacam kartu pasien gitu. Kami diminta menunggu sekitar 5-10 menit sebelum masuk ke ruangan dokter. Kami memilih satu dokter karena Mas Eko gak mau jauh-jauh dari saya wakaka, lebih tepatnya biar kami sama-sama tahu masalah gigi masing-masing jadi dibarengin aja di satu dokter. Kami menunggu di lounge yang ada sofa dan televisi-nya, gak jauh dari tempat Tistan di mana kami registrasi tadi. Sebelumnya saya mau bahas desain interior OMDC dulu ya. Klinik gigi yang satu ini sepertinya memang agak berbeda dari klinik gigi lain. Jika klinik gigi lain mengusung tema putih dan abu-abu yang bagi sebagian orang cenderung menakutkan, OMDC malah pakai warna fuschia atau kalau cowok bilangnya pink tua. Hal ini menurut saya merupakan salah satu strategi marketing yang bagus juga. Masuk ke sini, mata jadi cerah dan bikin lupa kalo sebenernya lagi di klinik gigi. Apalagi pas di lounge, saya merasa sedang lagi di ruang tunggu sebuah salon haha. Sayangnya, desain interiornya gak sempet kefoto karena udah keburu dipanggil ke dalam ruangan dokter.

omdc
Patient Card OMDC Mampang

Okay, lanjuuut. Kami kemudian masuk ke sebuah ruangan. Di dalamnya ada dua orang yaitu Dokter Rizka dan asistennya. Saya kemudian bilang saya ingin scalling dan fluoride treatment. Kemudian saya didudukkan di kursi yang di depannya terdapat tv untuk melihat kondisi gigi sebelum dan sesudah perawatan. Ternyata gigi saya lumayan banyak noda hitamnya sodara sodaraaa, padahal baru scalling di klinik kantor 8 bulan lalu hiks. Sementara karang gigi saya rupanya tipis sekali dan nyaris tidak ada. Kata dokter Rizka, kemungkinan noda hitam tersebut berasal dari kopi atau teh. Padahal saya ini bukan penggemar berat kopi, kalau teh memang sih ya dua hari sekali. Mungkin karena saya suka kelupaan sikat gigi malam juga huaaa janji deh mulai sekarang lebih rajin merawat gigi ✌

Dimulailah proses scalling yang memakan waktu sekitar 15-20 menit kali ya, saya gak tau karena gak liat jam. Mas Eko mah anteng aja duduk nyender di sofa yang ada di ruangan dokter Rizka, sebelum dag dig dug diperiksa haha. Setelah scalling kemudian gigi saya dilumuri fluoride. Fluoride sebenarnya terkandung di pasta gigi tapi konsentratnya tidak banyak dan kurang maksimal untuk melindungi gigi dari lubang. Oiya gigi saya cuma lubang kecil satu, tepatnya di geraham kanan bawah. Yeay, overall okay. Alhamdulillah belum pernah sakit gigi, jangan sampeee huhu.

Setelah itu giliran Mas Eko, ternyata masalah giginya lebih banyak dari saya hahaha. Dan kata dokter Rizka, yang bikin rahang kanan Mas Eko sakit itu adalah geraham bawah yang sudah pecah dan akarnya sudah mati. Untuk itu diperlukan tindakan segera yaitu CABUT GIGI. Hiiii hahaha. Sebelumnya gigi Mas Eko di-scalling dulu baru kemudian dicabut. Sebelum dicabut, Mas Eko juga perlu tanda tangan untuk dilakukan tindakan cabut gigi, sudah prosedurnya seperti itu. Scalling dan tindakan cabut gigi memakan waktu sekitar 1 jam. Setelah cabut gigi, Mas Eko dikasih obat nyeri dan antibiotik oleh dokter Rizka. Kemudian kami dipersilakan keluar untuk mengurus pembayaran.

Setelah keluar, Mas Eko minum obat nyeri dulu karena katanya cenat cenut. Okay saya yang urus pembayaran. Ternyata eh ternyata, saya ditawarin photobooth oleh Tistan. Katanya lagi ada promo potongan biaya registrasi dari Rp25.000 menjadi Rp10.000/orang jika meng-upload hasil photobooth tersebut di Instagram. Bisaan banget yaaa marketingnya hihi salut deh!

Saya dan Mas Eko akhirnya foto di booth yang sudah disediakan. Ada propertinya juga seperti jas dokter dan tulisan macem-macem gitu. Ini dia hasil fotonyaaa.

photobooth-omdc
You Are My Personal Dentist
photobooth-omdc1
I Love My Teeth

Setelah foto, kami turun ke lantai 1 untuk mengurus pembayaran. Di lantai 1 ini baru kami upload fotonya dan menunjukkannya pada Tistan. Total harga yang harus kami bayar yaitu Rp637.000 yang terdiri dari biaya scalling dan fluoride saya sebesar Rp249.000; scalling gigi Mas Eko Rp198.000; cabut gigi Rp149.000; biaya registrasi 2 orang Rp20.000; dan biaya obat Rp21.000.

Btw, scalling gigi kami memakai perawatan scalling kelas 3 which is harganya lebih mahal dari yang kelas 1. Yang kelas 1 harganya Rp99.000/scalling. Sewaktu konsultasi, saya dan Mas Eko memang tidak request pakai perawatan kelas 1 dan langsung mulai perawatan saja. Saran saya jika kalian memang mau perawatan scalling yang kelas 1, bilang dari awal dengan dokter yang bersangkutan. Jadi, biar disesuaikan.

Review OMDC Mampang : 8.5/10! Desain klinik yang fun dan chic, service oke, dan dokter ramah. Bulan depan balik lagi untuk kontrol bekas cabutan gigi Mas Eko. Rencananya nanti pas kunjungan kedua mau mampir ke cafe OMDC yang ada di dalam kliniknya. Nanti saya share lagi ya kalau udah cobain. See you on the next post 🙂

rikaamelina

A mom who love writing review on blog and social media.

Recommended Articles

10 Comments

  1. waahh..liat Foto grup dokter hasil karya kami ga yah dipajang disana… hehe

  2. Hati-hati aja buat yg mau pasang behel dimanapun itu, pelajari betul resiko2 dan biaya2nya. saya punya pengalaman tidak menyenangkan di OMDC ini. awal September 2017 pasang behel Sapphire dgn Dokter Specialis dengan biaya 9jt, biaya kontrol 200.000 per kunjungan, 1 bulan pertama masih aman, ganti karet, kawat, dll biaya masih sesuai 200.000, bulan ke-2 kontrol dgn posisi BRACKET LEPAS, masih charge sesuai 200.000. bulan ke-3 kontrol Bracket Totally Copot 2 buah atas bawah sekaligus, charge masih sesuai 200.000, nah bulan ke-4 alias awal tahun ini yg mulai tidak menyenangkan, datang dengan posisi bracket lepas 1 buah, you know what? dikenakan charge 250.000 per 1 bracket! belum lagi biaya kontrol yg naik per Januari 2018, dari 200.000 menjadi 250.000 so untuk kontrol ke-4 ini habis lebih dari 500.000! biaya yg biasanya hanya 200.000 dgn kondisi yg sama bahkan mungkin lebih parah karena pernah benar2 copot lepas 2 bracket sekaligus. Komplain pun saya layangkan, dan jawabannya adalah, ternyata katanya sebelum2nya itu ADA GARANSI SELAMA 1 BULAN, what? garansi? dari awal pasang, konsul segala macam, gak pernah ada bilang2 ada Garansi, bahkan saya pernah tanya biaya 200.000 per kontrol itu dokter bilang sudah termasuk: ganti kawat (kawat biasa bukan warna) karet dan LEM BRACKET yg lepas, jika bracket HILANG akan dikenakan charge 100.000 per 1 buah. sudah sangat jelas kan? tapi sekarang dgn kondisi Bracket yg Lepas, (lepas yah bukan hilang, bracket masih nempel di kawat dgn aman) saya dikenakan charge 250.000!! setelah saya komplain ke dokter dijawablah ternyata itu biaya Penggantian Bracket Baru! (iya bracket baru) dengan alasan Bracket Sapphire kalau sudah lepas tidak bisa digunakan lagi (loooh terus apakabar kontrol saya yg bulan2 lalu, bracket lepas sampai benar2 copot ga kena charge tuh, dan kalaupun mau ngomongin garansi, itu kejadian udah lewat dari 1 bulan! dan diawal juga ga bilang2 kalau bracket sapphire copot gabisa dipakai lagi) benar-benar merasa dirugikan banget, dengan kondisi diatas saya harus spare budget minimal 500ribu tiap bulan (kalau 1 bracket copot, kalau 2, 3, 4? dikalikan saja sendiri) dan yg buat kecewa hal-hal itu tidak ada omongan sama sekali, jadi saya sebagai pasien merasa terjebak juga, so buat kalian yg mau pasang behel, please be wise.. ketahui dulu seluk beluknya daripada ngedumel dibelakang

  3. Jebakan betmen ke OMDC mendingan lsg ke spesialis aja…. Rencana mau tambal 2 kena tambal 8, blm termasuk byr jasa dokter, scaling dll. Disuruh bolak balik perawatan syaraf. Total habis 4.6 juta sekali dtg. Besokannya sy dtg ke 4 Dokter Gigi spesialis with lower prices.
    Kebayang kan dokter gigi spesialis yg nanganin. Di OMDC kebanyakan drg muda baru Lulu’s Dan lbh money profit. Not recommended

  4. Bedanya scalling kelas 1 dan kelas 3 apa ya ka?

    1. Setau aku, berbeda dari banyak dan tidaknya karang gigi. Scalling kelas 1 yang karang giginya sedikit, sedangkan scalling kelas 3 yang karang giginya banyak. Berbeda dari segi harga juga, lebih mahal yang scalling kelas 3. Cmiiw

  5. Alhamdulillah hari ini priksa d OMDC mampang spesialis dr. Kandungan… Pelayananya memuaskan. Dokternya ramah tempatnya nyamaan.. Trimakasih OMDC bakal jd tmpet langganan buat kontrol stiap priksa..

  6. Awal dahulu saya tertarik ke klinik itu karena salah satu teman kantor 2 bulan pasang braces & sebetulnya belum terbukti keberhasilannya tp saya nekad auto follow tanpa pikir panjang. Saya akhirnya termasuk pasien yg kabur dari sana ketika 4,5 thn tanpa progress significant untuk pemasangan braces/behel kecuali hanya diminta datang tiap bulan.
    Target utama utk merapatkan gigi geraham yg berjarak gak pernah tercapai selama 4thn itu.

    Akhirnya saya mencoba pergi dg susah payah ke 3 klinik gigi lain yg menolak, dan baru klinik ke 4 menerima kepindahan saya. Hanya dlm 1 thn kepindahan, progress yang saya capai lebih cepat daripada 4thn dalam perawatan braces di sana, andai pandemi tidak datang saya pasti sdh menyelesaikan pemasangan braces ini.

    Jadi benar tulisan Awlia, teman2 berhati2lah review benar2 apapun yg kamu belanjakan jangan ikut2an dengan pihak lain.

    1. Klinik ke 4 yang menerima pindahannya itu dimana ya kak?

    2. Nah iya nihhh… Klinik ke 4 yg menerima pindahan itu. Dimana??thanks for sharing

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *