Pola asuh ini jadi topik yang related sih sama keadaan saya sekarang. Menginjak usia 2 tahun, Kaniya perlahan menunjukkan tingkah-tingkah khas anak kecil yang membuat saya harus lebih belajar sabar. Is “terrible two period” really come in my life?
Saya jadi mulai mempelajari tentang tipe pola asuh yang bisa saya terapkan ke Kaniya. Dan, wow, banyak banget ternyata teori tentang pola asuh anak yang sangat berpengaruh dengan sifat dan kepribadian anak kelak sampai dewasa.
Teori Pola Asuh
Teori pola asuh dicetuskan oleh banyak peneliti dalam berbagai jurnal internasional. Beberapa teori pola asuh yang banyak menjadi acuan cara mendidik anak yaitu teori pola asuh Hurlock.
Jenis Pola Asuh Menurut Hurlock
1). Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter identik dengan cara mendidik anak dengan keras dan tegas. Orang tua dengan pola asuh otoriter cenderung memaksa anaknya untuk menuruti semua keinginan orang tua.
Pola asuh otoriter ini membuat orang tua menjadi pihak dominan yang mengatur hidup anak. Jika anak melakukan kesalahan, orang tua tidak segan menghukum anak. Tapi, orang tua dengan pola asuh otoriter biasanya tidak mengapresiasi anak jika anak melakukan suatu hal yang baik atau membanggakan.
Anak yang tumbuh dengan pola asuh otoriter akan terlihat sangat sopan dan penurut di depan orang lain. Namun, sebenarnya anak tersebut merasa rendah diri dan selalu takut dimarahi. Jika berlangsung dalam jangka panjang, pola asuh otoriter bisa berakibat buruk bagi mental anak.
2). Pola Asuh Demokratis
Berbeda dengan pola asuh otoriter, pola asuh demokratis akan melibatkan anak dalam setiap pengambilan keputusan. Orang tua dengan pola asuh demokratis biasanya juga bersikap tegas jika anak berbuat salah.
Bedanya, orang tua dengan pola asuh demokratis akan terlebih dahulu bertanya alasan anak berbuat kesalahan dan berusaha mendengarkan pendapat anak. Anak diajarkan untuk mengeluarkan pendapat dan membela diri jika ia tidak merasa melakukan kesalahan. Selalu ada sesi negosiasi di dalam pola asuh demokratis.
Orang tua akan memberi aturan jelas kepada anak yang sebelumnya sudah dirundingkan bersama-sama. Cara ini bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri anak. Bukannya takut, mereka cenderung segan untuk berbuat kesalahan.
Ciri pola asuh demokratis yaitu orang tua akan membebaskan anak sekaligus memberikan anak tanggung jawab untuk kebebasan tersebut.
3). Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif identik dengan hubungan antara teman. Orang tua sengaja membentuk bonding setara teman/sahabat dengan anak mereka.
Anak-anak yang dibesarkan dengan orang tua dengan pola asuh permisif memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini karena mereka terbiasa dihargai dan diberi reward oleh orang tua mereka. Mereka juga mampu mengeksplorasi kemampuan diri mereka karena tidak dibatasi oleh apapun.
Orang tua dengan pola asuh permisif hampir tidak pernah memarahi atau menghukum anak. Bahkan, pola asuh ini kurang konsisten dalam menerapkan aturan sehingga anak menjadi tidak terbiasa dengan aturan tegas di dalam hidupnya.
Minusnya, pola asuh permisif seringkali membuat anak kebablasan sehingga kurang mandiri dan tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat berpengaruh dalam lingkungan sosial anak hingga dewasa. Anak cenderung sulit diatur dan egois dalam setiap pengambilan keputusan karena terbiasa dituruti tanpa diberi tanggung jawab.
Pola Asuh Anak Populer di Indonesia
Dari sekian banyak jurnal, saya menyimpulkan ada 3 jenis pola asuh yang biasa diterapkan oleh para orang tua di Indonesia.
1. Pola Asuh Demokratis
2. Pola Asuh Permisif
3. Pola Asuh Islami
Tipe pola asuh nomor 1 dan 2 sudah kita bahas di teori pola asuh. Nah… nomor 3 adalah pola asuh islami.
Apa itu pola asuh islami?
Pola asuh islami di Indonesia populer karena mayoritas orang Indonesia beragama islam. Dalam Islam, ada beberapa hal kebiasaan baik yang dapat diterapkan pada cara mendidik anak atau biasa disebut pola asuh.
Dasar pola asuh islami biasanya kitab berasal dari Al-Quran atau hadist sahih. Cara mendidik anak ala Rasulullah juga sering menjadi acuan dalam pola asuh islami orang Indonesia.
Contoh Pola Asuh Islami
Berikut contoh pola asuh islami yang biasa diterapkan oleh mayoritas orang tua di Indonesia :
• Ajarkan tauhid kepada anak sejak dini. Cara termudah mengenalkan konsep tauhid ke anak adalah dengan mencontohkan. Misal, hanya boleh takut kepada Allah.
• Contohkan kebiasaan baik yang berlandaskan islami. Misal, makan pakai tangan kanan dan duduk ketika makan/minum. Mulai dari hal sederhana saja tapi konsisten.
• Perkenalkan ibadah dengan mencontohkannya. Sebagian besar anak pasti tertarik dan meniru gerakan orang tuanya saat orang tua sedang salat. Bisa juga abis salat perkenalkan konsep tauhid secara sederhana.
Pola Asuh yang Saya Terapkan ke Kaniya
Pola asuh ke Kaniya pada dasarnya sangat tidak direncanakan karena saya pun baru belajar mengenai teori pola asuh dan sangat terbatas ilmunya. Masih banyak juga orang tua yang tidak paham teori pola asuh dan mendidik anaknya dengan naluri. It’s ok, itu gak salah, kok. Proses pengasuhan itu memang hal yang tidak mudah, terlebih di zaman yang serba digital ini.
Cara mendidik anak itu sangat subjektif, jadi gak ada yang benar atau salah. Saya pribadi merasa selama 2 tahun ini saya agak membebaskan Kaniya dalam bertindak apapun which is masuk ke Pola Asuh Permisif.
Menginjak usia 2 tahun, Kaniya mulai melakukan hal-hal yang menurut saya imbas dari keingintahuan dia yang besar. Kaniya mulai paham jika saya berbicara mengenai hal yang baik atau tidak baik. Saya ajak dia diskusi, kami bicarakan risiko yang mungkin terjadi saat dia melakukan suatu kesalahan. Beberapa diskusi berjalan dengan baik dan Kaniya tidak lagi melakukan kesalahan tersebut. Dan itu termasuk Pola Asuh Demokratis.
Pola Asuh Islami saya jalani sesuai kemampuan saya. Saya masih percaya bahwa mencontohkan adalah hal yang paling mudah untuk mengajarkan anak tentang sesuatu, pun mengenai agama. Perlu kekompakan juga dengan pasangan terkait pola asuh yang diterapkan ke anak.
Dari teori pola asuh yang saya rangkum di atas, kira-kira mana yang paling sesuai untuk kalian? Share juga yuk! Feel free to comment ya, see you!
Baca Juga: Sistem Reward dan Punishment untuk Anak, Sudah Benarkah?
[…] Baca Selengkapnya […]
Penting sekali peran orang tua untuk selalu memberikan yang terbaik bagi anak, sejalan norma serta agama supaya perkembangan anak kearah yg positif
Iya, karena pola asuh itu ngaruh sampai anak dewasa, mbak hehe
Infonya bermanfaat banget. Saya belum punya anak, lumayan lah dapat ilmu buat bekal nanti hehe. Sambil baca sambil nyari contoh anak tetangga atau saudara dan teman. Rupanya ada yang menerapkan semua pola asuh itu. Nemu semua contohnya sih dan emang bener sesuai dengan teori
Terima kasih ya udah menyempatkan membaca
Memakai pola asuh islami itu lbh banyak cobaannya.. apalagi klo bgi aq yg ga bukan turunan kiayai..koq ngrasa setanny byk gtuu😂
Haha, that’s way harus di mix. Saya pun gak kuat kalo 100% islami haha
Eh sama lho kita. Bungsuku bulan depan 2 tahun..ya gitu ibunya musti banyakin sabar hehe.. Btw, ada ngga sih pola asuh campuran bun? Soalnya ini 3 anak beda-beda karakternya 😁
Justru menurut saya pola asuh yang bijak itu yang campuran mbak. Yang tidak disarankan adalah membeda bedakan pola asuh 1 anak dengan anak lainnya karena akan timbul kecemburuan nantinya antar saudara
Aku juga masih belajar ttg pola asuh ini mbak, kepriadianku tu cendwrung otoriter. Tapi aku pengen didik anak dgn cara demokratis. Semoga bisa mengibah diri aku nih mbak…
Bisa dimix saja mbak pola asuhnya. Tergantung keadaan. Jangan lupa juga untuk kompak sama suami biar anak gak bingung dan ujung2nya malah gak disiplin hehe
Aku juga masih belajar ttg pola asuh ini mbak, kepriadianku tu cendwrung otoriter. Tapi aku pengen didik anak dgn cara demokratis. Semoga bisa mengibah diri aku nih mbak…
Duh aku juga belum tahu persisnya pakai pola asuh ya mana sekarang.. Jadi do my best aja sih mam.. hihi
Yup, bisa let it flow aja mbak. Yang terbaik untuk anak bisa diusahakan dengan tetap memperhatikan aspek kemandirian anak. Semangat ya! Hehe
Pada dasarnya setiap pola asuh ada sisu positif dan negatifnya yaa mom.. Dan aku pribadi masih menggunakan pola asuh yang berganti ganti.. disesuaikan dengan usia dan kondisi si anak sih kalo menurut aku 😊
Nah, bener nih. Pola asuh itu fleksibel kok. Tergantung keadaan ortu dan anaknya juga. Yang penting tetap memperhatikan aspek kemandirian anak dan jangan lupa kompak juga sama pasangan biar anak gak bingung hehe
Baca blogpost ini jadi keinget masa kuliah, waktu saya belajar ilmu parenting =D
Pola asuh harus disesuaikan dengan karakter dan usia anak ya Moms…
bener, pola asuh setiap anak bisa disesuaikan dengan usia dan karakter anak 🙂
Orang tua harus melek ilmu parenting banget ya biar bisa memberikan pola asuh yang terbaik untuk anak.
Setuju. Orang tua harus selalu belajar biar bisa menerapkan pola asuh yang sesuai dengan zaman juga
[…] Pola Asuh Populer di Indonesia: Pilih yang Mana? […]